1.
Saat kenyataan tidak sesuai dengan
keinginan
Kadang kita mendapatkan kondisi atau
kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Maksud hati ingin
mendapatkan A Kita malah mendapatkan B padahal hal ini tidak kita inginkan.
Lalu kebanyakan orang mengeluh, padahal kita sudah membaca di Alkitab.
“...........“
Benar sihhhh tapi sulit.......
Namanya juga sesuatu yang kita benci,
pasti sulit. Namun akan lebih sulit jika anda tidak bisa menerimanya. Saat anda
tidak bisa menerima kenyataan itu, hati anda sakit, perasaan anda akan sulit
dan itu akan terjadi terus-menerus. Namun, jika anda mau menerima kesulitan
menerima kenyataan tersebut dengan iklas dan sabar, maka kemudahan akan anda
dapatkan setelahnya.
2.
Manfaat menerima rencana Tuhan.
Saat anda mampu menghadapi kenyataan yang
pahit dengan sabar dan iklas akan ada banyak manfaat yang bisa anda dapatkan. Pahala
atas kesabaran dan keikhalasan tersebut akan memberikan peningkatan kualitas
diri karena anda sudah terlatih menghadapi yang sulit. Anda lebih sabar, lebih
tangguh dan lebih berani menghadapi kenyataan hidup.
Coba kita tidak menerima, apa yang kita
dapatkan ? hanya mata bengkak karena terus menerus menangisinya ? atau
mendapatkan kata-kata penghibur dari teman ? atau hanya dikasihani oleh orang
lain ? belum lagi waktu habis sia-sia. Sementara bisa dimanfaatkan untuk
mendapatkan kebaikan diwaktu mendatang.
Rugi dua kali jika kita tidak bisa menerimanya.
3.
Bagaimana agar kita mampu menerima
rencana Tuhan meski sakit dan pahit ?
Banyak orang yang hanya berkata sulit.
Memang sulit, so what gitu lho ? saat anda harus pergi ke kantor atau kuliah,
naik motor atau kendaraan lainnya. Resiko selalu ada di jalan. Tapi tetap saja
anda harus berangkat, meski capek dan meski menghadapi resiko. Sama halnya saat
kita menghadapi kondisi yang tidak kita inginkan, memang sulit untuk
menerimanya, tetapi tidak ada cara lain jika anda ingin mendapatkan
kebaikannya.
4.
Cara jangka panjang: meningkatkan
keimanan.
Jika anda masih merasa begitu sulit
menerima kenyataan. Padahal kita sudah mengetahui apa yang dikatakan Tuhan. Itu
tandanya iman kita masih perlu terus ditingkatkan lagi. Semakin tinggi iman
kita puji Tuhan kita akan semakin kuat menerima kondisi hidup sepahit apa pun
itu.
Jika anda terus menerus mengatakan
sulit-sulit dan sulit, maka periksalah keimanan anda. Temui guru-guru, mintalah
nasihat, baca alkitab. Sebab setiap nasihat akan memberikan tambahan kekuatan
iman kepada kita. Juga bergaulah dengan orang-orang yang dapat memberikan
contoh dan motivasi dan nasihat kebaikan.
Bukan hanya bersikap cengen. Mengatakan
sulit terus, curhat kesana kemari tetapi melupakan curhat kepada Tuhan dan
berharap belas kasihan dari manusia. Tetapi tidak berharap dari Tuhan.
Periksalah sikap kita selama ini.
5.
Alihkan Fokus Anda
Seringkali kita akan merasa sakit terus
saat kita terus memikirkannya. Masalahnya, yang kita fikirkan adalah rasa sakit
dan hal yang tidak kita senangi. Maka rasa sakit akan semakin kuat. Alihkan
fokus anda daripada memikirkan rasa sakit dan hal–hal yang tidak menyenangkan.
Kenapa tidak fokus pada kebaikan pada “Kebaikan yang telah Tuhan siapkan dari
kondisi ini. Yakinlah ada kebaikan meski
anda belum mengetahui”.
6.
Ambillah Hikmah
Setiap kejadian itu ada hikmah, pahit
atau manis hikmahnya salalu baik. Salah satu kebaikan yang kita bisa dapatkan
dari setiap peristiwa atau kondisi, meski pun sangat menyakitkan adalah hikmah
yang terkandung didalamnya.
Hikmah itu selalu ada. Kadang perlu waktu
untuk menemukan hikmah itu. Pernahkah ada orang yang berkata :
“Untung
saja saat itu saya tidak pergi”,
“Untung
saja saya di PHK dan sekarang jadi pengusah sukses”,
Di PHK memang sakit dan pahit. Kita
kehilangan sumber penghasilan yang mungkin satu-satunya. Dan kita mengalami
hari-hari yang sulit setelah itu. Namun saat menghadapinya dengan kesabaran dan
keikhalasan, kondisi seperti ini bisa menjadikan orang tersebut menjadi pengusaha
yang handal.
“Selalu Ada Hikmahnya, yakini itu!!
7.
Optimalkan saja kondisi yang ada
Jika kita sudah yakin, bahwa apa yang
sedang kita alami adalah media pendidikan bagi kita agar lebih baik, maka kita
bisa mengoptimalkan media ini agar memberikan pelajaran yang berharga bagi diri
kita. Kita bisa belajar dari kegagalan, kita bisa memacu pikiran kita untuk
mendapatkan ide brilian supaya bisa keluar dari kondisi sulit dan menjadi lebih
tangguh dalam menghadapi cobaan.
Jika kita melewatkan masa pendidikan
tersebut hanya dengan mengeluh, menangis dan meratapi kondisi, maka kita akan
menyia-nyiakan waktu kita dengan hal yang tidak berguna.
0 komentar:
Posting Komentar